![]() |
Industrialisasi suatu wilayah itu memang tidak bisa dianggap gampang, karena menyangkut kepentingan orang banyak, masyarakat dengan berbagai aktifitas dan kebiasaannya dengan lingkungan beralih pada lingkungan baru yang belum pernah mereka dialami.
Seperti yang terjadi pada pendirian pabrik semen di bawah pegunungan kendengan, Sukolilo Pati, Rembang dan sekitarnya, menuwai pro dan kontra, sebagian masyarakat berdondong-bondong melakukan unjuk rasa, khawatir dengan efek dari pabrik yang akan mencemari lingkungan di mana masyarakat bercocok taman. Bahkan sampai melakukan long march sejauh 122 KM ke PTUN Semarang, untuk menghadiri gugatan kasus pendirian pabrik semen yang akhirnya pengadilan memenangkan gugatan dari pihak masyarakat.
Merasa kurang puas demo di Pemprov Jateng, demo warga sekitar gunung kendengan ini dilakukan di Istana merdeka, biar didengar presiden, lha kok semua masalah diadukan ke presiden ?
Di sisi lain, pemerintah Kab. Rembang dalam hal ini Bupati, Abdul Hafidz, telah mengeluarkan izin perihal pendirian pabrik semen tersebut, dengan mempertimbangkan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Diponegoro Semarang terhadap bahaya lingkungan yang timbul akibat pabrik.
SEKARANG, giliran di respon sama presiden dengan menghentikan aktivitas pembengunan pabrik semen malah masyarakatnya pada bingung, banyak yang mondar mandir ke Kabupaten untuk memastikan kebenaran hal tersebut, sebab jika pembangunan berhenti tentu akan ada PHK besar-besaran.
Lalu Maunya apa? kemana warga yang gencar menyuarakan "Tolak Pendirian Pabrik Semen" dan yang hari ini resah itu siapa? padahal mereka semua bagian dari masyarakat sekitar Gunung Kendengan.
0 Menurut Anda:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung, silahkan berkomentar dengan sopan, semoga bermanfaat